Informasi Karangsambung sebagai Kawasan Geologi Perlu Disebarkan Lebih Gencar

(Karangsambung – Humas LIPI). Kawasan Karangsambung di Kebumen Jawa Tengah merupakan wilayah yang tidak asing lagi bagi para ahli kebumian, khususnya geologi. Dilihat dari kondisinya, Karangsambung adalah suatu kawasan yang menarik dengan berbagai batuan yang unik dan langka.

Bahkan, kawasan ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Alam Geologi Nasional pada tanggal 10 November 2006 silam oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Sayangnya, masyarakat sekitar masih banyak yang belum memahami hal tersebut.

Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain merasa prihatin dengan kondisi tersebut. Apalagi bila masyarakat yang kurang paham melakukan kegiatan eksploitasi yang mengakibatkan kerusakan lingkungan, sekaligus mempercepat punahnya batuan langka dan unik.

“Oleh karena itu, langkah penyelamatan dengan menyebarkan informasi dan melaksanakan konservasi serta melakukan pengembangan fenomena geologi di Kawasan Geologi Karangsambung perlu di gencarkan,” tegas Iskandar di sela-sela kegiatan Sosialisasi Pengenalan Artefak Bumi Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung di Aula Tektonik Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Informasi dan Konservasi Kebumian (BIKK) Karangsambung, Selasa (17/2) lalu.

Iskandar mengatakan keberadaan kawasan Karangsambung seyogyanya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, terutama dari aspek ekonomi maupun ilmu pengetahuan. Maklum saja, Karangsambung merupakan aset ilmu pengetahuan.

“Jika tidak dilestarikan, maka salah satu sumber kajian ilmiah geologi di Indonesia tersebut dapat lenyap. Di dalamnya ada fosil bawah laut, belum termasuk keanekaragaman bebatuan yang sangat bervariasi. Belum menjadi mahasiswa geologi jika belum belajar ke sini,” ungkapnya.

Kepala UPT BIKK Karangsambung LIPI Edi Hidayat, MT menambahkan pihaknya sekarang ini terus pula berupaya melakukan pelestarian kawasan cagar alam Karangsambung. Salah satunya dengan kegiatan sosialisasi pengenalan artefak. “Sosialisasi ini diharapkan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar turut menjaga dan tidak mengeksploitasinya,” tuturnya.

Edi mengatakan area Karangsambung kini menjadi miniatur geologi Indonesia. Kawasan ini terdapat banyak jenis batuan, baik batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. (dnh/ed: pwd)

sumber : HUMAS LIPI

Comments are closed.
× Apa yang bisa kami bantu ?