MENILIK PROGRES PEMBANGUNAN KAWASAN GEODIVERSITAS INDONESIA DAN PROYEKSI PEMANFAATANNYA

Kebumen, Humas BRIN. Pembangunan Kawasan Geodiversitas Indonesia yang berlokasi di BRIN Kampus Geodiversitas Karangsambung telah memasuki minggu ke-21. Terkait hal itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Laksana Tri Handoko melaksanakan kunjungan kerja ke lokasi guna memantau progres pembangunan infrastruktur riset tersebut pada Kamis (28/10).

Merujuk pada target dan arah BRIN salah satunya adalah menciptakan ekosistem riset standar global yang terbuka (inklusif) dan kolaboratif bagi semua pihak, maka adanya Kawasan Geodiversitas Indonesia dapat mendorong terwujudnya Indonesia sebagai pusat dan platform riset global berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman lokal, termasuk geoheritage. “Pembangunan Kawasan Geodiversitas ini bukan sekedar merevitalisasi fasilitas, tetapi untuk memperkuat kampus yang menjadi rujukan mahasiswa dan periset geologi di Indonesia,” tegas Handoko. Ia berharap BRIN Kampus Geodiversitas Karangsambung ke depan menjadi kampus yang representatif untuk rujukan nasional dan internasional.

Selama ini kampus Karangsambung menjadi tempat pelatihan dan kuliah lapangan geologi bagi mahasiswa. “Kampus BRIN di Karangsambung ini memiliki potensi sebagai center of excellence karena keunikan lokasinya namun tidak single purpose, makanya di sini juga akan dibangun kebun raya nasional yang dikelola oleh BRIN,” tambahnya.

Lebih jauh, Kepala BRIN memproyeksikan kawasan ini dapat menimbulkan dampak ekonomi yang baik bagi lingkungan sekitar. “Saat ini ada homestay di sekitar kampus Karangsambung dan dapat dimanfaatkan mahasiswa yang kuliah lapangan di sini,” terang Handoko.

Ini senada dengan harapan Dr. Subandi Sardjoko, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas saat ditemui di tempat terpisah menyatakan “Saya gembira melihat Kawasan Geodiversitas Indonesia sudah dibangun, agar dapat digunakan sebagai pusat riset dan pusat pendidikan/edukasi, sehingga ini bisa menjadi ikon geopark di Kebumen.” Menurutnya, fasilitas ini akan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, ekonomi tumbuh, dapat mensejahterakan masyarakat setempat, dan dapat memajukan riset kebumian di Indonesia. “Pemda dapat memanfaatkan fasilitas riset ini untuk pembangunan ekonomi masyarakat Kebumen,” jelas Subandi.

Selain sebagai tempat pelatihan bagi mahasiswa dan masyarakat, fasilitas Kawasan Geodiversitas Indonesia juga berperan penting bagi periset. “Ini nantinya juga menjadi tempat pelatihan, utamanya bagi pengembangan kompetensi SDM IPTEK,” jelas Edy Giri Rachman Putra, Ph.D, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BRIN.

Pembangunan Kawasan Geodiversitas Indonesia ini dilakukan melalui skema Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan nilai anggaran 121,7 M. Pembangunan tersebut diperkirakan selesai pada bulan Juni 2022 dan terdiri dari tiga gedung. Geodiversitas yaitu berupa laboratorium dan Rock Physical Storage tiga lantai, Geokonservasi berupa ruang pamer koleksi dan simulasi dua lantai, serta dormitori dan ruang kuliah tiga lantai. (Dvd, Hr/ ed Mn)

Comments are closed.
× Apa yang bisa kami bantu ?