Karangsambung Dirintis Jadi Geopark

Kawasan geologi Karangsambung, Kebumen akan dikembangkan menjadi geopark nasional. Nantinya pengembangan geopark nasional Karangsambung akan terintegrasi dengan Kawasan Karst Gombong Selatan.

Focus Group Discussion (FGD) persiapan Kawasan Karangsambung menuju geopark nasional berlangsung di UPT Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung (BIKK), Jumat (22/7).

Hadir Kepala LIPI Pusat Prof Dr Ir Iskandar Zulkarnaen, Ketua Tim Pengembangan Geopark Indonesia Dr Ir Yunus Kusuma Brata, serta para kalangan akademisi geologi dari perguruan tinggi. Hadir dari Pemkab Kebumen hadir Sekda Kebumen H Adi Pandoyo, Asisten I Sekda Mahmud Fauzi, serta para pimpinan SKPD terkait, camat Karangsambung dan Sadang.

Dari kalangan masyarakat dihadirkan kepala desa Karangsambung dan komunitas penggagas wisata Alam Pentulu Indah Karangsambung. Kepala LIPI Iskandar Zulkarnaen menyampaikan, dibutuhkan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah (Pemkab) dalam mengembangkan Geopark Nasional.

Selain itu, peran dan dukungan dari beberapa sektor terkait juga sangat dibutuhkan. “Komitmen pemerintah daerah untuk mengembangkan geopark harga mati dan mutlak diperlukan,’’ ungkap Iskandar Zulkarnaen, di sela-sela FGD.

Menurut Iskandar, Kawasan Karangsambung merupakan kawasan geologi yang tak bisa tergantikan dengan daerah mana pun. Karena berbagai jenis batuan yang merupakan perpaduan atau campuran dari berbagai proses terjadinya batuan.

Proses bebatuan itu hasil dari sedimentasi, dari proses lantai samudera serta proses terjadi akibat keluaran gunung api. Kalau di daerah lain struktur batuan yang ada hanya berasal dari satu proses, tetapi di Karangsambung aneka proses terjadinya batuan bercampur menjadi satu.

Menanggapi hal itu, Sekda Kebumen Adi Pandoyo secara tegas menyatakan, Pemkab Kebumen menerima dan sangat mendukung dikembangkannya Geopark Nasional di kawasan Karangsambung.

Selama pengembangan Geopark Nasional di Karangsambung dan Kawasan Karst Gombong selatan tersebut memberikan sebanyak mungkin kesejahteraan bagi masyarakat.

“Apalagi secara tata ruang dan tata kota, kedua kawasan tersebut sebagai kawasan konservasi, sehingga mendukung untuk dikembangkan sebagai Geopark Nasional,” ujar Adi Pandoyo.

Dalam paparannya, Ketua Pengembangan Geopark Indonesia, Yunus Kusuma Brata menyampaikan, langkah awal pengembangan goepark adalah pembuatan masterplan.

Geopark mempunyai enam aspek antara lain aspek konservasi dan edukasi. “Juga aspek wisata yang mempunyai daya ungkit bagi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

Sumber: Suara Medeka

Comments are closed.
× Apa yang bisa kami bantu ?