Geopark sebagai Pemicu Pengentasan Kemiskinan

Sementara ini, dari 41 situs yang sudah terpetakan, ada 10 situs yang sudah dikelola sebagai tempat wisata oleh LIPI dan masyarakat. Kemudian, ada lagi dua geosite yang sudah dikelola secara mandiri oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang juga didampingi LIPI.

“Di geopark itu kan ada yang namanya geosite ya, di Karangsambung-Karangbolong itu ada 41 geosite ya. Ditambah lagi dengan culture dan biodiversity-nya,” ujarnya.

Edi yakin, potensi pengembangan wisata di geopark ini sangat tinggi. Hanya dari wisata minat khusus saja, dalam setahun museum geologi rata-rata dikunjungi oleh 4.000 orang per tahun. Jika wisata lain, seperti budaya dan biodiversity-nya dikembangkan, jumlah kunjungan diyakini akan meningkat pesat.

Dia pun berharap, pemda mendorong pengembangan wisata ini dengan membangun infrastruktur yang diperlukan. Di antaranya, pembangunan jalan dan jembatan yang memudahkan akses ke situs-situs di geopark.

“Pemkab menunjukkan komitmen untuk mendukung dengan membangun berbagai fasilitas penunjang,” dia menjelaskan.

Komitmen itu penting untuk mewujudkan kawasan wisata berbasis edukasi. Keterlibatan masyarakat juga bisa memicu pemberdayaan ekonomi, terutama yang berada dalam kawasan geopark.

Edi menambahkan, pengembangan sektor pariwisata bisa menjadi opsi pemkab untuk program pengentasan kemiskinan. Pasalnya, sejumlah wilayah di Geopark Karangsambung-Karangbolong yang meliputi sejumlah kecamatan adalah kantong-kantong kemiskinan.

Karenanya, Edi mendorong agar dibentuk segera badan pengelola Geopark Nasinoal Karangsambung-Karangbolong. Anggotanya terdiri dari lintas dinas di Pemkab Kebumen, LIPI, berbagai elemen masyarakat seperti LSM, serta akademisi dan masyarakat.

“Ini semacam lembaga ad hoc, tidak terikat pada dinas tertentu, tetapi memiliki kewenangan untuk perencanaan pengembangan agar lebih terstruktur,” dia menerangkan.

Sumber :https://www.liputan6.com/regional/read/3877410/dampak-cagar-karangsambung-karangbolong-naik-kelas-jadi-geopark-nasional

Comments are closed.
× Apa yang bisa kami bantu ?