MENGUNGKAP KEKAYAAN ALAM BATUAN INDONESIA DI TTS

Kebumen, Humas LIPI. LIPI melangsungkan acara Webinar Talk to Scientists (TTS) dengan tema “Semangat Belajar Mengeksplorasi Ilmu Pengetahuan” pada Selasa (4/5). Acara ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2021. Narasumber dalam TTS kali ini berasal dari latar belakang keilmuan yang beragam diantaranya: Indra Riswadinata, M.H. (BIKK Karangsambung LIPI) yang mengungkap kekayaan alam batuan Indonesia, Dr. Bayu Adjie (BKTKR Purwodadi LIPI) yang mengajak audiens mempelajari sains lewat eksplorasi lingkungan, dan Dr. Katubi (Puslit Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI) yang berbagi ilmu untuk menyelamatkan bahasa daerah yang hampir punah.

Sekretaris Utama LIPI Nur Tri Aries Suestiningtyas, M.A. dalam sambutannya menyebutkan tiga peran dan kontribusi LIPI yaitu; science for science bagaimana ilmu pengetahuan bisa berkontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan, science for stakeholder yaitu ilmu pengetahuan bisa bermanfaat untuk pemerintah dan stakeholder, dan science for society adalah bagaimana ilmu pengetahuan bisa berkontribusi untuk masyarakat yang lebih luas khususnya bagi komunitas pendidikan.

“Saat ini LIPI juga meningkatkan dan mendukung program merdeka belajarnya Kementerian Pendidikan dengan menyiapkan pola-pola magang di LIPI,” ungkap Nur.

Dalam kesempatan ini Indra Riswadinata, M.H. sebagai salah satu narasumber sekaligus Kepala BIKK Karangsambung LIPI memberikan paparan materi mengenai kekayaan alam batuan Indonesia. Indra menjelaskan konsep teori tektonik lempeng sebagai salah satu alasan ilmiah yang mendasari terbentuknya Karangsambung dengan keragaman fenomena geologinya yang menghasilkan batuan unik dan langka.

“Untuk itu, BIKK Karangsambung selalu menekankan pentingnya konservasi dan edukasi batuan ini, serta siap bersinergi bersama instansi terkait maupun masyarakat sekitar,” tutur Indra. Menurutnya, kegiatan edukasi kebumian dapat dilakukan dengan menyelenggarakan pelatihan kebumian guna meningkatkan kompetensi para tenaga pendidik/guru maupun mahasiswa.

Indra menambahkan, “Fenomena geologi bernilai ilmiah di Karangsambung ini ibarat textbook alam yang bisa kita pelajari bersama, sehingga perlu sinergi dalam pemanfaatan kawasan cagar alam geologi untuk edukasi melalui kegiatan-kegiatan konservasi atau menjaga kelestarian bersama untuk generasi sekarang dan yang akan datang.” (Dvd/Ed: Mn)

Comments are closed.
× Apa yang bisa kami bantu ?