OGEMA 2021: AJANG MENGASAH KECINTAAN GENERASI Z PADA ILMU KEBUMIAN

Kebumen, Humas LIPI. Olimpiade Geologi Melange (OGEMA) 2021 kembali diselenggarakan oleh Balai Informasi dan Konservasi Kebumian (BIKK) LIPI. Ini merupakan agenda tahunan BIKK LIPI yang sebelumnya dikenal dengan nama OGM. “Tahun 2020 OGM tidak dilaksanakan karena adanya pandemi Covid-19, di tahun 2021 ini diadakan lagi dan berganti nama menjadi OGEMA,” ungkap Indra Riswadinata, Kepala BIKK LIPI dalam pembukaan seleksi teori OGEMA pada Kamis (12/8). Ia menambahkan, OGEMA bertujuan untuk menyebarluaskan informasi ilmu kebumian, khususnya Geologi kepada Generasi Z atau siswa setingkat SMA/MA di seluruh Indonesia.

“OGEMA 2021 ini diikuti oleh SMA/MA dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya SMA N 2 Binjai, SMA Islam Al Azhar 15, MAN 1 Jember, SMA N 1 Sampang, hingga SMA N 19 Goa Sulawesi, ini semangat yang luar biasa dan patut kita apresiasi,” papar Indra. Menurutnya, pada tahap awal seleksi OGEMA panitia menerima 65 esai yang ditulis oleh para peserta, mengenai peran generasi Z dalam mewujudkan konservasi di wilayah Cagar Alam Geologi untuk pembangunan berkelanjutan di wilayahnya masing-masing. Dari 65 esai tersebut, kemudian diseleksi dan terpilih 30 orang peserta yang berhak mengikuti seleksi teori.

“Penyelenggaraan OGEMA tahun 2021 ini memang berbeda dengan sebelumnya, karena masih pandemi Covid-19 maka dilaksanakan secara virtual untuk keselamatan bersama,” jelas Isyqi, Koordinator OGEMA 2021. Ia mengatakan, meskipun OGEMA dilaksanakan secara daring, ini tidak menyurutkan semangat peserta dalam menggali potensi dan pengetahuannya di bidang ilmu kebumian. “Pada tahap seleksi teori, dipilih 15 peserta OGEMA dengan nilai tertinggi untuk mengikuti seleksi tahap akhir,” tambahnya.

“Kemampuan teori ilmu kebumian para peserta diuji pada tahap ini, diantaranya pengetahuan mengenai kristalografi-mineralogi, petrologi batuan, geomorfologi, stratigrafi-sedimentologi, tektonika, geologi struktur, hidrologi-klimatologi, kebencanaan geologi, wawasan geopark dan pemetaan geologi” tutur Eko Puswanto, Peneliti Geoteknologi LIPI yang menjadi salah satu juri OGEMA tahun ini.

Ia menyatakan, potensi keanekaragaman geologi Indonesia harus disadari sepenuhnya oleh Generasi Z, yang akan meneruskan upaya konservasi berkelanjutan. “Proses dinamika bumi yang dinamis secara tidak langsung memberikan kesadaran kepada Generasi Z bahwa ilmu kebumian yang terus berkembang ini membutuhkan peran mereka, agar mampu beradaptasi dengan potensi positif maupun negatif, dengan cara mempelajari dan memahami tanda-tanda alam hasil interaksi dinamika bumi,” ujar Eko. Pada prinsipnya OGEMA 2021 mengajak Generasi Z untuk memahami proses bumi tempat mereka berpijak.

15 peserta yang terpilih akan mempresentasikan studi kasus mengenai fenomena ilmu kebumian pada tahap akhir olimpiade guna menentukan pemenang. Pada kesempatan ini, panitia juga mengumumkan empat esai konservasi kebumian terbaik yaitu Sophie Aprodhita Amundsend (SMA N 3 Yogyakarta), Rizqia Awalinda Sekar Purnomo (SMA Pradita Dirgantara), Falia Nur Alifia (MAN Insan Cendekia OKI), serta Salma Vikha A’lnindhita (SMA N 2 Jombang). (Mn)

Comments are closed.
× Apa yang bisa kami bantu ?