VIDEO ‘SUPARJO DAN PERUBAHAN’ KADO INDAH UNTUK HUT LIPI 54

Kebumen, Humas LIPI. Kabut pagi masih menggelayut di lereng perbukitan Gunung Paras, saat lelaki sederhana itu memasuki gerbang Balai Informasi dan Konservasi Kebumian (BIKK) LIPI. Ialah Suparjo, yang siap menjalani harinya sebagai fungsional Teknisi Litkayasa di BIKK LIPI. Kampus lapangan kebumian di Karangsambung ini telah menjadi rumah keduanya selama 38 tahun terakhir.

Saat diterima menjadi ASN LIPI, Suparjo hanya berbekal ijazah STM Jurusan Listrik. Salah satu tugasnya di BIKK adalah menyiapkan dan mengoperasikan peralatan audio visual apabila ada mahasiswa yang melakukan kuliah lapangan di Karangsambung. “Saat itu saya bertugas menjadi operator slide projector bagi kegiatan belajar-mengajar mahasiswa, saya tunggu sampai kelas selesai, bahkan tidak jarang sampai dini hari,” kenangnya.

Dari ketelatenannya dalam memberikan layanan fasilitas kuliah lapangan kebumian tersebut, Suparjo mulai tertarik mendalami ilmu kebumian. Ini mengantarkannya pada pilihan menjalani fungsional Teknisi Litkayasa di tahun 1992. “Karena saya sering mendengarkan materi perkuliahan mahasiswa, sembari menjadi operator slide, saya mulai tahu seluk-beluk geologi, berbekal pengetahuan itulah saya memantapkan diri menjadi Teknisi Litkayasa di BIKK LIPI,” ujarnya.

Sebagai Teknisi Litkayasa, Suparjo bertanggung jawab memelihara delapan singkapan batuan yang dikelola LIPI. Singkapan batuan ini tersebar di Kecamatan Karangsambung, Karanggayam dan Sadang. Suparjo dan rekan-rekannya biasa melakukan pemeliharaan rutin, membersihkan rumput dan sampah yang mengganggu singkapan batuan. “Singkapan batuan ini ibarat laboratorium alam yang dimanfaatkan siswa untuk belajar, juga peneliti untuk kegiatan riset, tugas Teknisi Litkayasa adalah menjaganya agar tidak rusak,” terang pria 58 tahun ini.

Suparjo juga berpengalaman membantu kegiatan peneliti di lapangan. Mulai dari mengambil sample batuan, mengambil data aliran air, hingga melakukan pengeboran tanah untuk penelitian experimental basin dan penyebaran aliran air tanahpun pernah dilakoninya.

Sepanjang karirnya di BIKK LIPI, Suparjo telah menyaksikan sembilan kali pergantian pimpinan. “Masing-masing pimpinan itu pasti membawa inovasinya sendiri-sendiri, saya tinggal ikuti dan jalankan selama itu membawa kebaikan bagi LIPI,” tegasnya. Bagi Suparjo, perubahan selalu ada di setiap zaman, sehingga dia harus siap setiap saat untuk menghadapi perubahan yang terjadi, termasuk pembangunan Kawasan Geodiversitas Indonesia di Karangsambung dan transformasi LIPI menuju BRIN.

Pada Oktober 2021 ini Suparjo akan memasuki masa purnabakti. Untuk mengapresiasi dedikasi yang telah diberikan selama ini, kisahnya diangkat dalam video pendek bertajuk ‘Suparjo dan Perubahan.’ Video tersebut diikutsertakan pada ajang kreasi video satuan kerja LIPI dalam rangka HUT LIPI ke-54 dan masuk nominasi video terbaik mewakili Kedeputian Ilmu Pengetahuan Kebumian.

“Video ini adalah kado terbaik yang bisa saya dan teman-teman di BIKK berikan pada LIPI, perubahan mesti dados kasunyatan, kagem kasampurnaning, kito mboten saget ngindhari (perubahan itu nyata, demi kesempurnaan, kita tidak dapat menghindarinya),” tutup Suparjo. (Mn)

Comments are closed.
× Apa yang bisa kami bantu ?