DIREKTUR PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM IPTEK DORONG SKILL PENELITI GEOLOGI BRIN MENUJU RISET SKALA GLOBAL

Kebumen, Humas BRIN. Salah satu misi BRIN adalah untuk peningkatan kapabilitas IPTEK, budaya riset, dan penciptaan inovasi melalui peningkatan kualitas SDM IPTEK, penguatan transformasi ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan berlandaskan budaya IPTEK untuk peningkatan daya saing. Guna mewujudkan hal tersebut, Kantor Pengembangan Kompetensi SDM IPTEK Karangsambung BRIN menyelenggarakan FGD peningkatan kompetensi SDM peneliti kawasan Karangsambung pada Kamis (14/10).

Dalam arahannya, Direktur Pengembangan Kompetensi SDM IPTEK BRIN, Dr. Sudi Ariyanto menyambut baik program FGD bagi peneliti geologi BRIN yang berada di home base Kantor Pengembangan Kompetensi SDM IPTEK Karangsambung. Menurutnya, penelitian tidak terlepas dari upaya untuk memberikan kontribusi pada kemajuan peradaban, kemanusiaan, dan ekonomi. “Untuk itu, kita harus menggali topik-topik riset yang berorientasi pada pemecahan masalah, menerapkannya, dan mendiseminasikan hasil riset melalui publikasi di jurnal internasional bereputasi,” jelas Sudi.

Ia mendorong pentingnya mempunyai kelompok penelitian yang memiliki kebaruan tema riset, berskala global, serta mampu mencari pendanaan dan kolaborasi riset dengan mitra. “Peneliti BRIN yang ada hubungannya dengan Pengembangan Kompetensi SDM IPTEK, ke depan dapat menjadikan Karangsambung sebagai pusat pengembangan kompetensi SDM IPTEK di kawasan Asia Pasifik, khususnya di bidang Geologi,” tambahnya.

Kepala Kantor Pengembangan Kompetensi SDM IPTEK Karangsambung BRIN, Indra Riswadinata, M. H berharap dari FGD ini peneliti mampu memahami strategi dalam memilih referensi, menentukan metode, mengolah dan memilih data, serta menuliskannya menjadi KTI yang menembus jurnal ilmiah terakreditasi global. “Peneliti juga disiapkan agar mampu melakukan kolaborasi riset dan mendapatkan pendanaan riset yang bersumber dari dalam maupun luar negeri,” tegas Indra.

FGD ini mendiskusikan kiat sukses publikasi ilmiah pada jurnal internasional terakreditasi menengah hingga tinggi bersama Nugroho Imam Setiawan, MT, D.Sc., IPM. Ia menjelaskan, pentingnya publiksi pada jurnal internasional terakreditasi adalah untuk diseminasi hasil penelitian, luaran hibah penelitian, meningkatkan exposure internasional bagi peneliti dan institusi, networking, hingga pengakuan keilmuan bagi peneliti. “Beberapa kualifikasi yang perlu diperhatikan agar KTI dapat dipublikasi di jurnal internasional adalah perlu memperhatikan keaslian karya, bukti empiris, penemuan baru, challenging, kebaruan pada konsep/metode/model, dan proses pengolahan data berkualitas tinggi,” terang Imam.

Dosen Teknik Geologi UGM tersebut juga memberikan tips dan trik publikasi jurnal internasional. Menurutnya, peneliti perlu selektif terhadap jurnal yang akan dipilih berdasarkan topik, reputasi, juga komunitas ilmiah geologinya. Selain itu, peneliti harus memperhatikan ketentuan penulisan pada jurnal yang dituju, lakukan review bersama kolega, dan yang tidak kalah penting adalah membina komunikasi yang baik dengan reviewer jurnal tersebut.

Isu lain yang didiskusikan dalam forum ini adalah pentingnya membangun kolaborasi untuk mendapatkan pendanaan riset bagi peneliti. Prof. Sri Yudawati Cahyarini, peneliti Pusat Riset Geoteknologi BRIN mengatakan “Peneliti perlu berkolaborasi untuk menyatukan perspektif dan skill yang berbeda-beda agar mencapai hasil sinergis dan meningkatkan produktifitas riset.” Ia menyarankan agar peneliti perlu membuka diri untuk berkolaborasi dengan kolega dari antar institusi akademik, pihak industri, antar laboratorium riset, dan interdisiplin ilmu. “Value dalam kolaborasi harus membawa manfaat bagi kedua belah pihak,’ tegasnya.

Kolaborasi yang baik akan membuka peluang bagi peneliti untuk mendapatkan pendanaan riset. “Perjuangan mendapatkan dana hibah ini adalah seni menjual ide,” tutur pakar paleoklimatologi BRIN ini. Menurutnya, ide riset harus tertuang dengan jelas di proposal yang akan diajukan ke penyandang dana. “Jadilah orang yang antusis dengan ide anda sendiri, jika anda tidak tertaik, mengapa harus ada orang lain menjadi tertarik?” pungkasnya. (Mn)

Comments are closed.
× Apa yang bisa kami bantu ?